Title :
BLOOD LINES
Genre :
Fantasy, Mistery, Romance, etc
Autor :
@hspyjh94
Cast : Park Hyeoshin (OC), Oh Sehun, Kim Minseok (Xiumin), Huang Zitao, Choi Jinri, Yoon DooJoon, etc...
Jam sudah menunjukkan hampir tengah malam… tapi
seorang namja tengah berlari terengah-engah seperti dikejar oleh sesuatu yang
menyeramkan… dan tak jauh dibelakangnya tengah berlari mengejarnya seorang
makhluk yang bermata merah menyala… namja itu terus
berlari sampai akhirnya makhluk bermata merah itu berhasil memegang bahu namja
itu dan langsung membuat namja tersebut diam tak berkutik karena tenaga makhluk dibelakangnya ini sangatlah kuat…
makhluk bermata merah itu membalikkan tubuh namja yg berada didepanya… sepasang
taring yang panjang dan runcing perlahan muncul dan akhirnya sepasang taring
tersebut menembus kulit leher namja yang kini menjadi santapan lezatnya… makhluk itu seperti menikmati setiap tetes
darah yang masuk ke kerongkonganya sampai aktifitasnya terhenti karena sebuah
anak panah berhasil menembus jantung-nya… dan tampak dibelakang makhluk itu
berdiri seorang gadis dengan rambut coklat panjang yang sedang memegang busur
panah.
“Dasar vampire sialan… aku terlambat…” umpat gadis
itu sambil memperhatikan namja yang sudah tewas dihadapanya tersebut… beberapa
detik kemudian gadis itu langsung ambruk ketanah dengan nafas terengah-engah…
keringat dingin mengalir diseluruh tubuhnya…
“Noona… “ panggil seorang namja yang langsung menghampiri
gadis tersebut disusul oleh kedua temanya yg lain.
“Hyeoshin noona… gwaenchana???” Tanya namja itu pada
gadis yang didepanya… rasa khawatir jelas tergambar dalam wajah namja tersebut
“Gwaenchana Sehun-ah…” Jawab gadis itu dengan nafas
yang masih terengah- engah… Sehun langsung memapah gadis tersebut dan
membawanya menjauh dari tempat itu
“Xiumin
Hyung,
Tao Hyung… kalian urus mereka ya!” Pinta Sehun pada kedua temanya sebelum membawa
Hyeoshin menjauh dari tempat
itu. Xiumin dan Tao mengangguk dan langsung menuju TKP
Disebuah bangku taman tengah duduk Sehun sambil
mengipasi wajah Noona-nya Hyeoshin… dia dan noona-nya tergabung dalam komunitas
pemburu vampire yang dipimpin oleh ayahnya beserta dua orang temanya yang lain
Xiumin dan Tao. Dia harus selalu menjaga noona-nya karena dia memiliki sebuah phobhia… tepatnya adalah phobhia pada darah… setiap melihat darah
dia akan langsung lemas dan berkeringat dingin… sampai-sampai dia tidak bisa
bernafas.
“Noona… kau sudah merasa baikan?” Tanya Sehun ketika
melihat noona-nya sudah bernafas dengan normal kembali.
“Gomawo sehun-ah” kata Hyeoshin sambil tersenyum
kepada namdongsaeng-nya tersebut. Sebenarnya Hyeoshin agak terganggu dengan
phobianya ini… tiap kali dia terlambat menyelamatkan korban vampire dia akan
menjadi seperti ini. Dia juga tidak tau apa yang menyebabkan phobia-nya ini…
padahal sejak kecil ia tidak pernah berdarah…
“Jam berburu kita sudah hamper habis… dimana Xiumin
dan Tao?” Hyeoshin melihat kearah jam tanganya dan segera berdiri dari bangku
taman.
“Mereka mungkin sudah selesai mengurusi mereka…
kalau begitu ayo pulang… ini sudah memasuki jam berburu tim appa” Sehun lalu
merangkul noona-nya
“Ne… kajja!!!” Jawab hyeoshin semangat
Sesampai dirumah mereka langsung disambut oleh sang
eomma yang setia menunggu kepulangan anak-anaknya dari bertugas… walaupun Sehun
dan Hyeoshin selalu pulang jam 12 malam karena jam tugas tim mereka jam 8-12
malam sehabis itu tim appa mereka yang akan melanjutkan-nya dari jam 12-5 pagi.
“Ayo cepat kalian beristirahat… besok kalian harus
sekolah..” kata sang eomma lembut…
“Ne Eomma… “ jawab Hyeoshin dan Sehun bersamaan. Sebelum
pergi ke kamar masing-masing Eomma memandang wajah Hyeoshin dan memanggilnya.
“Lagi?” Tanya sang eomma… mengerti apa yang dimaksud
sang eomma Hyeoshin mengangguk lemah… dan meyusul Sehun naik kelantai atas
tepatnya ke kamarnya. Sepergi hyeoshin eomma-nya menghea nafas sedih… dia belum
siap untuk menceritakan semuanya.
“pagi~” teriak Sehun ketika turun menuju meja makan…
disusul dibelakangnya tampak Hyeoshin yang tidak bersemangat. Di meja makan
sudah duduk keluarganya… Eomma, Abeoji, dan namdongsaengnya…
“Apakah tadi malam kalian sukses…?” Tanya Appa
sambil memandang Hyeoshin yang akan duduk di kursinya
“Ne… Abeoji… tapi ada sedikit kendala…” Jawab
Hyeoshin. Kenapa ia tidak memanggil Appa tapi Abeoji… karena Namja yang menjadi
ayahnya saat ini bukan ayah kandungnya. Ia menikah dengan ibu-nya sejak ibu-nya
memasukkan Hyeoshin kedalam sekolah pemburu vampire milik Oh Minwoo atau yang
sekarang menjadi ayahnya. Sejak kecil ibu-nya tidak pernah mengungkit tentang
ayahnya, tiap kali ia bertanya ibu-nya selalu mengalihkan pembicaraan. Pernikahan
ibu-nya dengan guru-nya itu memberinya seorang adik tiri yang bernama Oh Sehun.
“Phobhia Hyeoshin noona kambuh lagi ketika dia
terlambat menyelamatkan orang itu dari terkaman vampire” Jawab sehun sambil
menyendokkan nasi kedalam mulutnya. Serentak ayah dan ibunya saling pandang.
“gwaenchana… yang penting vampire itu sudah terbunuh…”
kata sang appa, diam-diam dia memandang Hyesoshin sedih…
“Oh ya… hari ini appa ada seminar di universitas
kalian… apa kalian mau berangkat bersama?” Tanya sang appa penuh harap
“Kamsahamnida tawarannya abeoji… tapi kurasa aku
berangkat sendiri…” Jawab Hyeoshin yang membuat sang appa terlihat kecewa,
seberapa besar keinginanya untuk menjadi dekat dengan putri tiri-nya ini,
Hyeoshin seperti selalu menolak kebaikan yg diberikanya.
“Ah… kurasa aku juga akan berangkat bersama hyeoshin
noona…” Sahut sehun dengan mulut yang masih penuh dengan makanan. Tingkah sehun
inilah yang selalu membuat hyeoshin senang… entah mengapa ia merasa beruntung
karena sehun ada
disampingnya… tepatnya menjadi bagian dari keluarganya.
Hyeoshin dan Sehun berjalan memasuki aula
universitas yang lumayan luas itu… tampak didepan madding universitas banyak
bergerombol manusia-manusia yang berebut untuk membaca sesuatu yang ada
dimading. Hyeoshin dan sehun yang merasa penasaran langsung ikut bergerombol
mencoba melihat apa yang coba dilihat oleh mereka… namun sayang Hyeoshin selalu terdorong
kebelakang sebelum melihatnya…
“Hyeoshin…!” Sapa Jinri teman satu jurusanya yang
baru saja berhasil keluar dari gerombolan manusia itu.
“Apa yang mereka lihat?” Hyeoshin menunjuk
gerombolan manusia yang tidak bisa ia tembus tersebut.
“Oh… itu pamphlet perekrutan anggota baru YongShin
Accademy(YSA)… kau tidak tau?” Tanya Jinri sambil menggandeng Hyeoshin untuk
memasuki kelas… YongShin Accademy adalah sekolah pemburu vampire yang dipimpin
ayahnya… tapi ia sama sekali tidak tau tentang perekrutan anggota baru.
“Kudengar… anggota dari YongShin Accademy akan
melakukan seminar pada jam ke 8 hari ini… apa mungkin appa-mu hadir?” Jinri
meletakkan tas-nya di bangku samping hyeoshin
“Ne… tadi sepertinya abeoji sudah berangkat…” jawab
yeoshin malas… dia sangat tidak suka membicarakan YSA ataupun membicarakan
ayahnya
“bagaimana kalau nanti kau menemaniku melihat
seminar dari YSA… kau maukan???” Jinri memohon kepada Hyeoshin, Hyeoshin
langsung menatapnya tajam
“Shireo… kau ajak orang lain saja… mungkin Baekhyun
mau kamu ajak…” Hyeoshin menatap baekhyun yang duduk dibangku paling depan
terlihat jelas Baekhyun memegang formulir pendaftaran YSA
“sepertinya Baekhyun tertarik masuk ke academy…”
lanjut Hyeoshin, Jinri lalu mengikuti pandangan Hyeoshin
“Aku maunya sama hyeoshin…” rengek Jinri… tapi
Hyeoshin tak bergeming, akhirnya sebuah ide melintas dikepala Jinri.
“Yah… padahal ku dengar senior Yoon juga akan
mengisi seminar… karena dia baru saja pulang dari kanada pagi ini…” Mendengar
nama senior Yoon keluar dari mulut Jinri membuat Hyeoshin langsung membulatkan
matanya
“Kau pasti sangat merindukan senior Yoon?” Tanya
Jinri… berusaha sebaik mungkin supaya sahabatnya ini mau menemaninya melihat seminar…
“Baiklah… aku akan menemanimu… tapi aku akan duduk
dibelakang sendiri…” Bingo!... akhirnya Jinri berhasil mengajak Hyeoshin
Di ruang seminar sudah banyak dipenuhi oleh
manusia-manusia yang tertarik ingin mendaftar… sebagian juga ada yang hanya
sekedar melihat saja… menjadi seorang pemburu vampire memang sangat diminati
karena vampire sudah merajalela di daerah ini. Akhirnya Hyeoshin dan Jinri
duduk dibarisan paling belakang.
“Wah banyak sekali yang ingin mendaftar…” Jinri
terkagum-kagum dengan banyaknya manusia yang memenuhi ruang seminar tersebut.
“Kenapa… apa kau ingin daftar?” Tanya Hyeoshin
sambil melihat sahabatnya yang masih terpesona dengan keadaan disekitarnya.
“Walaupun banyak yang mendaftar… kemungkinan
diterima sangatlah sedikit… dari 1000 pendaftar kemungkinan yang diterima
paling banyak hanyalah 5-6 orang” Terang Hyeoshin yang langsung membuat Jinri
menciut.
“Apakah segitu ketatnya persaingan utuk menjadi
salah satu dari 5-6 orang itu?” Tanya Jinri masih tidak percaya.
“Ne, kalau seandainya eomma-ku tidak memaksaku masuk
ke academy sejak aku masih kecil… mungkin aku tidak akan diterima juga di academy
ini” Hyeoshin saat masih kecil dipaksa oleh ibunya untuk masuk ke YongShin
Academy milik kenalan ibunya yang sekarang menjadi ayahnya… walaupun awalnya
Hyeoshin menolak tapi ibunya berkata bahwa ini semua demi kebaikan Hyeoshin…
akhirnya Hyesohin mengikuti ibu-nya… dan sekarang ia tahu ini semua dilakukan
ibunya untuk lebih
dekat dengan ayah tirinya.
“Kyaa~ itu senior Yoon…” teriak Jinri histeris yang
langsung membuyarkan lamunan Hyeoshin. Hyeoshin langsung melihat kepodium
tempat dimana namja itu berdiri… Namja yang menjadi seniornya di universitas
dan di Academy… namja yang dengan sabar mengajarinya teknik-teknik berburu vampire…
namja yang selalu ia kagumi… namja yang menjadi cinta pertamanya ___Yoon
DooJoon
“Oppa~ “ Teriak Hyeoshin… selesai seminar Hyeoshin
mencoba mengejar DooJoon yang terlebih dulu keluar ruang seminar.
“Hyeoshin-ah… lama tidak bertemu…” DooJoon langsung
mengacak-acak rambut Hyeoshin dan mencubit kedua pipinya. Tapi hyeoshin diam tak bergeming.
“Wae? Biasanya kau selalu marah saat___” Belum
selesai DooJoon berbicara hyeoshin langsung memeluk tubuh seniornya ini
“Aku sangat merindukanmu Oppa…” Hyeoshin memeluk
Doojoon erat tapi tiba=tiba sebuah benda terjatuh dari tangan Doojoon, Hyeoshin
melepaskan pelukanya dan berjongkok mengambil barang DooJoon yang terjatuh tapi
tanganya terhenti ketika membaca sebuah tulisan yang ada di benda tersebut…
Sebuah undangan pernikahan.
“Mianhae Hyeoshin-ah…” Kata Doojoon ikut berjongkok
dihadapan Hyeoshin
“Kau tau kan aku hanya menganggapmu sebagai seorang
adik… kau jangan salah paham, semua kasih sayang yang ku berikan selama ini
hanyalah sebatas sebagai kakak dan adik tidak lebih” Hyeoshin mengambil
undangan itu dan membersihkanya dengan tanganya.
“Aku mengerti Oppa… aku juga menganggap Oppa sebagai
kakakku kok…” Hyeoshin menyerahkan undangan tersebut kepada Doojoon dan segera
berdiri.
“Oh iya… mata kuliah selanjutnya akan segera dimulai…
aku ke kelas dulu ya Oppa… aku senang Oppa kembali ke Korea dengan selamat dan
berita bagus tentunya…” Setelah mengucapkan salam Hyeoshin langsung berlari…
bukan berlari ke kelas namun ketoilet… ia menangis sejadi-jadinya dadanya
terasa sesak bahkan lebih sesak daripada ketika ia melihat darah… hatinya
hancur… perasaan yang ia jaga selama ini akhirnya lenyap…
Dikelas terlihat Jinri sedang bercakap-cakap dengan
Baekhyun dan teman-temanya… mereka saling mebicarakan tentang betapa sulitnya
masuk ke Yongshin academy.
“Benarkah… kau bilang dari 1000 orang hanya 6 yang
bisa lolos?” Tanya Baekhyun tak percaya setelah mendengar penjelasan Jinri
“Jadi maksudmu kemungkinan untuk kami bisa lolos itu
sangat sedikit?” Lanjut Jongin yang duduk disamping Baekhyun.
“Kurasa juga begitu… tapi aku berharap kalian masuk
dalam 6 orang yang lolos itu” Jinri member semangat pada kedua temannya itu sampai Hyeoshin masuk ke kelas
dengan mata sembabnya
“Ada apa denganya?” Tanya Baekhyun, Jongin juga
terlihat penasaran dengan kondisi Hyeoshin
“Dilihat dari kondisinya… aku yakin dia sedang patah
hati…” kata Jongin yang langsung dibalas dengan pukulan dikepala dari Jinri.
Jinri langsung menggeser kursinya mendekati Hyeoshin
“Apa yang terjadi denganmu?” Tanya Jinri hati-hati. Sebenarnya
Jinri sudah tau apa
yang terjadi dengan sahabatnya ini… memang seharusnya Jinri tidak mengajak
Hyeoshin melihat seminar itu…
“Gwaechanha…” Jawab Hyeoshin dengan senyum palsunya…
Hyeoshin dan tim-nya Sehun, Xiumin dan Tao sedang
menyiapkan perlengkapan untuk berburu malam ini… Hyeoshin tengah memasukkan
anak panah sebanyak mungkin sebisa yang ia bawa, Tao sedang mengasah
pedang-pedangnya, Xiumin sedang memeriksa pistolnya… hanya Sehun yang tidak
melakukan apa-apa karena ia terkenal bisa membunuh vampire dengan tangan kosong…
bakat yang diturunkan dari ayahnya.
“Sudah siap semuanya kah?” Tanya Sehun sambil
memeriksa teman-temanya
“Kau itu enak sekali… tidak menyiapkan apa-apa…”
kata Tao sambil
memasukkan pedang ke tempatnya.
“Benar sekali… aku juga sangat iri dengan Sehun…”
Xiumin yang sedang membenahi sabuknya menyahut
“Sudahlah… kita kan mempunyai kemampuan masing-masing…
jadi jangan saling iri…” kata Hyeoshin yang memperhatikan ketiga temanya…
“Kelihatanya malam ini… kita akan mendapat banyak mangsa…”
Kata Tao sambil memperhatikan langit yang hitam kelam.tidak ada bulan yang nampak, Bulan mati.
“Kurasa begitu… kuharap kita beruntung malam ini…”
Lanjut Sehun
“Kajja…” Ajak Hyeoshin dan akhirnya mereka berempat berangkat.
Seperti yang mereka duga malam ini para
vampire sepertinya
sedang berpesta. Mereka berempat berpencar untuk mencari mangsa masing-masing
“Noona hati-hati” Kata Sehun sebelum berpencar
dijawab anggukan oleh
Hyeoshin. Sehun dengan sangat lincah mematahkan leher-leher para vampire yang
ada dihadapanya.
“dasar makhluk lemah… kalian berani berulah yah…”
Umpat Sehun sambil meneruskan aksinya… walaupun masih muda Sehun sangat
terampil dalam mengatasi vampire-vampire ini.
‘CRING!’
Suara pedang milik Tao bersahutan ketika satu demi
satu vampire tumbang dengan pedang Tao… Tao sangat hebat karena dulunya ia
adalah ahli wushu yang dengan mudah memainkan pedang sesuka hatinya.
‘JLEB!’
Pedang Tao kali ini menembus dada vampire tersebut
dan didepanya seorang korban vampire tampak shock dengan kejadian yang
menimpanya.
“Apa kau baik-baik saja?” Tanya Tao melihat korban
Vampire pucat… sang korban hanya mengangguk lemah… Tao langsung menggendong
korban tersebut ketempat yang aman
‘DORR! DORR!’
Xiumin memuntahkan timah panas dari moncong
pistolnya ketika sedang mengejar vampire yang mencoba kabur… Xiumin sangat terampil
dalam memainkan pistol karena ayahnya adalah seorang polisi, sama seperti
Hyeoshin, Xiumin dipaksa ayahnya untuk masuk YongShin Academy awalnya Xiumin
sangat tidak suka tapi lama kelamaan ia mulai menyukai pekerjaanya karena ia
bisa menyelamatkan banyak orang
‘DORR!’
Ia menembak lagi dan tepat mengenai vampire tersebut
tapi sayang korban vampire tersebut telah terbunuh… dan darah segar mengalir
deras di TKP
“Sial…” desis Xiumin
Sementara itu Hyeoshin berlari melewati bangkai vampire
yang dipunggungnya sudah tertancap banyak
anak
panah Hyeoshin, ia melampiaskan
rasa kesalnya pada DooJoon kepada Vampire... ia membabi buta semua vampire yang
ada dalam pandanganya. Hyeoshin melihat vampire yang sudah
bersiap menancapkan taringnya dileher korban… dengan sigap Hyeoshin menarik
busur panahnya dan menembakkan anak panah yang tepat mengenai sang vampire…
sang korban vampire langsung melarikan diri setelah mengucapkan terimakasih
kepada Hyeoshin. Hyeoshin kembali mencari vampire dan akhirnya ia menemukan
vampire yang akan memangsa korbanya lagi… sebelum anak panah Hyeoshin mengenai
vampire itu sang korban Vampire sudah terbunuh dan banyak darah yang keluar di
tempat itu yang membuat Hyeoshin pucat dan langsung terduduk.
Nafas Hyeoshin mulai memburu… dadanya terasa sesak,
keringat dingin mulai membasahi tubuhnya… entah mengapa tubuhnya semakin lama
semakin panas seperti terbakar, ia berharap teman-temanya menolongnya namun
mustahil karena ia yakin mereka sibuk dengan urusan masing-masing, bau amis
darah itu seakan memenuhi rongga hidungnya, tubuhnya mulai terasa sakit. Dia merasakan
ada perubahan ditubuhnya… tiba-tiba kukunya memanjang dengan tak wajar,
sepasang taring muncul dari sudut bibirnya dan mata merah menyala tampak di
kedua bola matanya. Hyeoshin yang merasa
shock mencoba berdiri dan berlari sekuat
tenaga menuju hutan. Ia merasa bau amis darah itu terus memanggil untuk
mencicipinya, ia terus berlari tanpa arah dan tujuan sampai kakinya terasa
lemas dan akhirnya ia terjatuh dengan terengah-engah.
“Tidak mungkin! Tidak mungkin!” Kata Hyeoshin lemah…
airmata pun mulai jatuh membasahi pipinya. Sampai akhirnya ia merasakan
seseorang mendekat. Tampak seseorang berperawakan tinggi, berpakaian serba
hitam dan bermata merah menyala mendekatinya, Hyeoshin berniat mengambil
panahnya namun ia baru tersadar kalau perlengkapan panahnya terjatuh saat ia
berlari tadi.
“Lihatlah...
seorang vampire yang memburu vampire” kata orang itu yang tak lain adalah
vampire namja sambil berjongkok didepan hyeoshin.
“Siapa yang kau
sebut vampire?” tanya Hyeoshin penuh emosi, Vampire yang ada dihadapanya ini
hanya tersenyum sinis dan mencengkram dagu Hyeoshin
“Kau... lihatlah
dirimu... kau memiliki mata vampire dan taring vampire...” kata vampire itu
sambil memperhatikan wajah Hyeoshin
“Aku bukan vampire!”Kata
Hyeoshin... ingin sekali ia berteriak kalau ia bukan vampire namun cengkraman
vampire ini mebuatnya tidak bisa berteriak
“Kau memang bukan
vampire... tapi kau setengah vampire... kau kira kau phobhia darah tapi
sebenarnya itu semua adalah hasrat vampire-mu yang bergejolak ketika mencium
bau darah...” Vampire tersebut melepaskan cengkramanya ketika melihat Hyeoshin
melemah.
“Ku rasa Eomma-mu
tau tentang semua ini tapi menyembunyikanya darimu dengan mengatakan bahwa kau
phobia darah...” Lanjut Vampire tersebut
“Hentikan!” Teriak
Hyeoshin lemah
“Fakta bahwa darah
vampire dan manusia mengalir ditubuhmu... dan kau tidak tau semua itu...”
“Aku mohon
hentikan!” teriak Hyeoshin frustasi
“Kau adalah
keturunan vampire... ku harap ini semua dapat menjawab pertanyaan kenapa
eomma-mu tidak pernah menceritakan tentang ayahmu kandungmu...” Hyeoshin
langsung terdiam... mata dan taringnya telah kembali normal... vampire itu
tersenyum sinis sebelum meninggalkan Hyeoshin
“Noona~” terak
Sehun menyadarkan Hyeoshin yang termenung
“Gwaenchanha?”
Tanya Sehun lagi disusul oleh kedua temanya... Hyeoshin hanya mengangguk lemah...
Sehun merasa ada yang aneh dengan Noona-nya
TO BE CONTINUED~
No comments:
Post a Comment