Pages

2013/08/23

[FANFIC] BLOOD LINES Part I


Title                 : BLOOD LINES
Genre              : Fantasy, Mistery, Romance, etc
Autor               : @hspyjh94
Cast                 : Park Hyeoshin (OC), Oh Sehun, Kim Minseok (Xiumin), Huang Zitao, Choi Jinri, Yoon DooJoon, etc...
                  

Jam sudah menunjukkan hampir tengah malam… tapi seorang namja tengah berlari terengah-engah seperti dikejar oleh sesuatu yang menyeramkan… dan tak jauh dibelakangnya tengah berlari mengejarnya seorang makhluk yang bermata merah menyala… namja itu terus berlari sampai akhirnya makhluk bermata merah itu berhasil memegang bahu namja itu dan langsung membuat namja tersebut diam tak berkutik karena tenaga makhluk dibelakangnya ini sangatlah kuat… makhluk bermata merah itu membalikkan tubuh namja yg berada didepanya… sepasang taring yang panjang dan runcing perlahan muncul dan akhirnya sepasang taring tersebut menembus kulit leher namja yang kini menjadi santapan lezatnya…  makhluk itu seperti menikmati setiap tetes darah yang masuk ke kerongkonganya sampai aktifitasnya terhenti karena sebuah anak panah berhasil menembus jantung-nya… dan tampak dibelakang makhluk itu berdiri seorang gadis dengan rambut coklat panjang yang sedang memegang busur panah.

“Dasar vampire sialan… aku terlambat…” umpat gadis itu sambil memperhatikan namja yang sudah tewas dihadapanya tersebut… beberapa detik kemudian gadis itu langsung ambruk ketanah dengan nafas terengah-engah… keringat dingin mengalir diseluruh tubuhnya…
“Noona… “ panggil seorang namja yang langsung menghampiri gadis tersebut disusul oleh kedua temanya yg lain.
“Hyeoshin noona… gwaenchana???” Tanya namja itu pada gadis yang didepanya… rasa khawatir jelas tergambar dalam wajah namja tersebut
“Gwaenchana Sehun-ah…” Jawab gadis itu dengan nafas yang masih terengah- engah… Sehun langsung memapah gadis tersebut dan membawanya menjauh dari tempat itu
“Xiumin Hyung, Tao Hyung… kalian urus mereka ya!” Pinta Sehun pada kedua temanya sebelum membawa Hyeoshin menjauh dari tempat itu. Xiumin dan Tao mengangguk dan langsung menuju TKP
Disebuah bangku taman tengah duduk Sehun sambil mengipasi wajah Noona-nya Hyeoshin… dia dan noona-nya tergabung dalam komunitas pemburu vampire yang dipimpin oleh ayahnya beserta dua orang temanya yang lain Xiumin dan Tao. Dia harus selalu menjaga noona-nya karena dia memiliki sebuah phobhia… tepatnya adalah phobhia pada darah… setiap melihat darah dia akan langsung lemas dan berkeringat dingin… sampai-sampai dia tidak bisa bernafas.
“Noona… kau sudah merasa baikan?” Tanya Sehun ketika melihat noona-nya sudah bernafas dengan normal kembali.
“Gomawo sehun-ah” kata Hyeoshin sambil tersenyum kepada namdongsaeng-nya tersebut. Sebenarnya Hyeoshin agak terganggu dengan phobianya ini… tiap kali dia terlambat menyelamatkan korban vampire dia akan menjadi seperti ini. Dia juga tidak tau apa yang menyebabkan phobia-nya ini… padahal sejak kecil ia tidak pernah berdarah…
“Jam berburu kita sudah hamper habis… dimana Xiumin dan Tao?” Hyeoshin melihat kearah jam tanganya dan segera berdiri dari bangku taman.
“Mereka mungkin sudah selesai mengurusi mereka… kalau begitu ayo pulang… ini sudah memasuki jam berburu tim appa” Sehun lalu merangkul noona-nya
“Ne… kajja!!!” Jawab hyeoshin semangat

Sesampai dirumah mereka langsung disambut oleh sang eomma yang setia menunggu kepulangan anak-anaknya dari bertugas… walaupun Sehun dan Hyeoshin selalu pulang jam 12 malam karena jam tugas tim mereka jam 8-12 malam sehabis itu tim appa mereka yang akan melanjutkan-nya dari jam 12-5 pagi.
“Ayo cepat kalian beristirahat… besok kalian harus sekolah..” kata sang eomma lembut…
“Ne Eomma… “ jawab Hyeoshin dan Sehun bersamaan. Sebelum pergi ke kamar masing-masing Eomma memandang wajah Hyeoshin dan memanggilnya.
“Lagi?” Tanya sang eomma… mengerti apa yang dimaksud sang eomma Hyeoshin mengangguk lemah… dan meyusul Sehun naik kelantai atas tepatnya ke kamarnya. Sepergi hyeoshin eomma-nya menghea nafas sedih… dia belum siap untuk menceritakan semuanya.

“pagi~” teriak Sehun ketika turun menuju meja makan… disusul dibelakangnya tampak Hyeoshin yang tidak bersemangat. Di meja makan sudah duduk keluarganya… Eomma, Abeoji, dan namdongsaengnya…
“Apakah tadi malam kalian sukses…?” Tanya Appa sambil memandang Hyeoshin yang akan duduk di kursinya
“Ne… Abeoji… tapi ada sedikit kendala…” Jawab Hyeoshin. Kenapa ia tidak memanggil Appa tapi Abeoji… karena Namja yang menjadi ayahnya saat ini bukan ayah kandungnya. Ia menikah dengan ibu-nya sejak ibu-nya memasukkan Hyeoshin kedalam sekolah pemburu vampire milik Oh Minwoo atau yang sekarang menjadi ayahnya. Sejak kecil ibu-nya tidak pernah mengungkit tentang ayahnya, tiap kali ia bertanya ibu-nya selalu mengalihkan pembicaraan. Pernikahan ibu-nya dengan guru-nya itu memberinya seorang adik tiri yang bernama Oh Sehun.
“Phobhia Hyeoshin noona kambuh lagi ketika dia terlambat menyelamatkan orang itu dari terkaman vampire” Jawab sehun sambil menyendokkan nasi kedalam mulutnya. Serentak ayah dan ibunya saling pandang.
“gwaenchana… yang penting vampire itu sudah terbunuh…” kata sang appa, diam-diam dia memandang Hyesoshin sedih…
“Oh ya… hari ini appa ada seminar di universitas kalian… apa kalian mau berangkat bersama?” Tanya sang appa penuh harap
“Kamsahamnida tawarannya abeoji… tapi kurasa aku berangkat sendiri…” Jawab Hyeoshin yang membuat sang appa terlihat kecewa, seberapa besar keinginanya untuk menjadi dekat dengan putri tiri-nya ini, Hyeoshin seperti selalu menolak kebaikan yg diberikanya.
“Ah… kurasa aku juga akan berangkat bersama hyeoshin noona…” Sahut sehun dengan mulut yang masih penuh dengan makanan. Tingkah sehun inilah yang selalu membuat hyeoshin senang… entah mengapa ia merasa beruntung karena sehun ada disampingnya… tepatnya menjadi bagian dari keluarganya.


Hyeoshin dan Sehun berjalan memasuki aula universitas yang lumayan luas itu… tampak didepan madding universitas banyak bergerombol manusia-manusia yang berebut untuk membaca sesuatu yang ada dimading. Hyeoshin dan sehun yang merasa penasaran langsung ikut bergerombol mencoba melihat apa yang coba dilihat oleh mereka… namun sayang Hyeoshin selalu terdorong kebelakang sebelum melihatnya…
“Hyeoshin…!” Sapa Jinri teman satu jurusanya yang baru saja berhasil keluar dari gerombolan manusia itu.
“Apa yang mereka lihat?” Hyeoshin menunjuk gerombolan manusia yang tidak bisa ia tembus tersebut.
“Oh… itu pamphlet perekrutan anggota baru YongShin Accademy(YSA)… kau tidak tau?” Tanya Jinri sambil menggandeng Hyeoshin untuk memasuki kelas… YongShin Accademy adalah sekolah pemburu vampire yang dipimpin ayahnya… tapi ia sama sekali tidak tau tentang perekrutan anggota baru.
“Kudengar… anggota dari YongShin Accademy akan melakukan seminar pada jam ke 8 hari ini… apa mungkin appa-mu hadir?” Jinri meletakkan tas-nya di bangku samping hyeoshin
“Ne… tadi sepertinya abeoji sudah berangkat…” jawab yeoshin malas… dia sangat tidak suka membicarakan YSA ataupun membicarakan ayahnya
“bagaimana kalau nanti kau menemaniku melihat seminar dari YSA… kau maukan???” Jinri memohon kepada Hyeoshin, Hyeoshin langsung menatapnya tajam
“Shireo… kau ajak orang lain saja… mungkin Baekhyun mau kamu ajak…” Hyeoshin menatap baekhyun yang duduk dibangku paling depan terlihat jelas Baekhyun memegang formulir pendaftaran YSA
“sepertinya Baekhyun tertarik masuk ke academy…” lanjut Hyeoshin, Jinri lalu mengikuti pandangan Hyeoshin
“Aku maunya sama hyeoshin…” rengek Jinri… tapi Hyeoshin tak bergeming, akhirnya sebuah ide melintas dikepala Jinri.
“Yah… padahal ku dengar senior Yoon juga akan mengisi seminar… karena dia baru saja pulang dari kanada pagi ini…” Mendengar nama senior Yoon keluar dari mulut Jinri membuat Hyeoshin langsung membulatkan matanya
“Kau pasti sangat merindukan senior Yoon?” Tanya Jinri… berusaha sebaik mungkin supaya sahabatnya ini mau menemaninya melihat seminar…
“Baiklah… aku akan menemanimu… tapi aku akan duduk dibelakang sendiri…” Bingo!... akhirnya Jinri berhasil mengajak Hyeoshin

Di ruang seminar sudah banyak dipenuhi oleh manusia-manusia yang tertarik ingin mendaftar… sebagian juga ada yang hanya sekedar melihat saja… menjadi seorang pemburu vampire memang sangat diminati karena vampire sudah merajalela di daerah ini. Akhirnya Hyeoshin dan Jinri duduk dibarisan paling belakang.
“Wah banyak sekali yang ingin mendaftar…” Jinri terkagum-kagum dengan banyaknya manusia yang memenuhi ruang seminar tersebut.
“Kenapa… apa kau ingin daftar?” Tanya Hyeoshin sambil melihat sahabatnya yang masih terpesona dengan keadaan disekitarnya.
“Walaupun banyak yang mendaftar… kemungkinan diterima sangatlah sedikit… dari 1000 pendaftar kemungkinan yang diterima paling banyak hanyalah 5-6 orang” Terang Hyeoshin yang langsung membuat Jinri menciut.
“Apakah segitu ketatnya persaingan utuk menjadi salah satu dari 5-6 orang itu?” Tanya Jinri masih tidak percaya.
“Ne, kalau seandainya eomma-ku tidak memaksaku masuk ke academy sejak aku masih kecil… mungkin aku tidak akan diterima juga di academy ini” Hyeoshin saat masih kecil dipaksa oleh ibunya untuk masuk ke YongShin Academy milik kenalan ibunya yang sekarang menjadi ayahnya… walaupun awalnya Hyeoshin menolak tapi ibunya berkata bahwa ini semua demi kebaikan Hyeoshin… akhirnya Hyesohin mengikuti ibu-nya… dan sekarang ia tahu ini semua dilakukan ibunya untuk lebih dekat dengan ayah tirinya.
“Kyaa~ itu senior Yoon…” teriak Jinri histeris yang langsung membuyarkan lamunan Hyeoshin. Hyeoshin langsung melihat kepodium tempat dimana namja itu berdiri… Namja yang menjadi seniornya di universitas dan di Academy… namja yang dengan sabar mengajarinya teknik-teknik berburu vampire… namja yang selalu ia kagumi… namja yang menjadi cinta pertamanya ___Yoon DooJoon

“Oppa~ “ Teriak Hyeoshin… selesai seminar Hyeoshin mencoba mengejar DooJoon yang terlebih dulu keluar ruang seminar.
“Hyeoshin-ah… lama tidak bertemu…” DooJoon langsung mengacak-acak rambut Hyeoshin dan mencubit kedua pipinya. Tapi hyeoshin diam tak bergeming.
“Wae? Biasanya kau selalu marah saat___” Belum selesai DooJoon berbicara hyeoshin langsung memeluk tubuh seniornya ini
“Aku sangat merindukanmu Oppa…” Hyeoshin memeluk Doojoon erat tapi tiba=tiba sebuah benda terjatuh dari tangan Doojoon, Hyeoshin melepaskan pelukanya dan berjongkok mengambil barang DooJoon yang terjatuh tapi tanganya terhenti ketika membaca sebuah tulisan yang ada di benda tersebut… Sebuah undangan pernikahan.
“Mianhae Hyeoshin-ah…” Kata Doojoon ikut berjongkok dihadapan Hyeoshin
“Kau tau kan aku hanya menganggapmu sebagai seorang adik… kau jangan salah paham, semua kasih sayang yang ku berikan selama ini hanyalah sebatas sebagai kakak dan adik tidak lebih” Hyeoshin mengambil undangan itu dan membersihkanya dengan tanganya.
“Aku mengerti Oppa… aku juga menganggap Oppa sebagai kakakku kok…” Hyeoshin menyerahkan undangan tersebut kepada Doojoon dan segera berdiri.
“Oh iya… mata kuliah selanjutnya akan segera dimulai… aku ke kelas dulu ya Oppa… aku senang Oppa kembali ke Korea dengan selamat dan berita bagus tentunya…” Setelah mengucapkan salam Hyeoshin langsung berlari… bukan berlari ke kelas namun ketoilet… ia menangis sejadi-jadinya dadanya terasa sesak bahkan lebih sesak daripada ketika ia melihat darah… hatinya hancur… perasaan yang ia jaga selama ini akhirnya lenyap…


Dikelas terlihat Jinri sedang bercakap-cakap dengan Baekhyun dan teman-temanya… mereka saling mebicarakan tentang betapa sulitnya masuk ke Yongshin academy.
“Benarkah… kau bilang dari 1000 orang hanya 6 yang bisa lolos?” Tanya Baekhyun tak percaya setelah mendengar penjelasan Jinri
“Jadi maksudmu kemungkinan untuk kami bisa lolos itu sangat sedikit?” Lanjut Jongin yang duduk disamping Baekhyun.
“Kurasa juga begitu… tapi aku berharap kalian masuk dalam 6 orang yang lolos itu” Jinri member semangat pada kedua temannya itu sampai Hyeoshin masuk ke kelas dengan mata sembabnya
“Ada apa denganya?” Tanya Baekhyun, Jongin juga terlihat penasaran dengan kondisi Hyeoshin
“Dilihat dari kondisinya… aku yakin dia sedang patah hati…” kata Jongin yang langsung dibalas dengan pukulan dikepala dari Jinri. Jinri langsung menggeser kursinya mendekati Hyeoshin
“Apa yang terjadi denganmu?” Tanya Jinri hati-hati. Sebenarnya Jinri sudah tau apa yang terjadi dengan sahabatnya ini… memang seharusnya Jinri tidak mengajak Hyeoshin melihat seminar itu…
“Gwaechanha…” Jawab Hyeoshin dengan senyum palsunya…


Hyeoshin dan tim-nya Sehun, Xiumin dan Tao sedang menyiapkan perlengkapan untuk berburu malam ini… Hyeoshin tengah memasukkan anak panah sebanyak mungkin sebisa yang ia bawa, Tao sedang mengasah pedang-pedangnya, Xiumin sedang memeriksa pistolnya… hanya Sehun yang tidak melakukan apa-apa karena ia terkenal bisa membunuh vampire dengan tangan kosong… bakat yang diturunkan dari ayahnya.
“Sudah siap semuanya kah?” Tanya Sehun sambil memeriksa teman-temanya
“Kau itu enak sekali… tidak menyiapkan apa-apa…” kata Tao sambil memasukkan pedang ke tempatnya.
“Benar sekali… aku juga sangat iri dengan Sehun…” Xiumin yang sedang membenahi sabuknya menyahut
“Sudahlah… kita kan mempunyai kemampuan masing-masing… jadi jangan saling iri…” kata Hyeoshin yang memperhatikan ketiga temanya…
“Kelihatanya malam ini… kita akan mendapat banyak mangsa…” Kata Tao sambil memperhatikan langit yang hitam kelam.tidak ada bulan yang nampak, Bulan mati.
“Kurasa begitu… kuharap kita beruntung malam ini…” Lanjut Sehun
“Kajja…” Ajak Hyeoshin dan akhirnya mereka berempat berangkat. Seperti yang mereka duga malam ini para vampire sepertinya sedang berpesta. Mereka berempat berpencar untuk mencari mangsa masing-masing
“Noona hati-hati” Kata Sehun sebelum berpencar dijawab anggukan oleh Hyeoshin. Sehun dengan sangat lincah mematahkan leher-leher para vampire yang ada dihadapanya.
“dasar makhluk lemah… kalian berani berulah yah…” Umpat Sehun sambil meneruskan aksinya… walaupun masih muda Sehun sangat terampil dalam mengatasi vampire-vampire ini.
‘CRING!’
Suara pedang milik Tao bersahutan ketika satu demi satu vampire tumbang dengan pedang Tao… Tao sangat hebat karena dulunya ia adalah ahli wushu yang dengan mudah memainkan pedang sesuka hatinya.
‘JLEB!’
Pedang Tao kali ini menembus dada vampire tersebut dan didepanya seorang korban vampire tampak shock dengan kejadian yang menimpanya.
“Apa kau baik-baik saja?” Tanya Tao melihat korban Vampire pucat… sang korban hanya mengangguk lemah… Tao langsung menggendong korban tersebut ketempat yang aman
‘DORR! DORR!’
Xiumin memuntahkan timah panas dari moncong pistolnya ketika sedang mengejar vampire yang mencoba kabur… Xiumin sangat terampil dalam memainkan pistol karena ayahnya adalah seorang polisi, sama seperti Hyeoshin, Xiumin dipaksa ayahnya untuk masuk YongShin Academy awalnya Xiumin sangat tidak suka tapi lama kelamaan ia mulai menyukai pekerjaanya karena ia bisa menyelamatkan banyak orang
‘DORR!’
Ia menembak lagi dan tepat mengenai vampire tersebut tapi sayang korban vampire tersebut telah terbunuh… dan darah segar mengalir deras di TKP
“Sial…” desis Xiumin
Sementara itu Hyeoshin berlari melewati bangkai vampire yang dipunggungnya sudah tertancap banyak anak panah Hyeoshin, ia melampiaskan rasa kesalnya pada DooJoon kepada Vampire... ia membabi buta semua vampire yang ada dalam pandanganya. Hyeoshin melihat vampire yang sudah bersiap menancapkan taringnya dileher korban… dengan sigap Hyeoshin menarik busur panahnya dan menembakkan anak panah yang tepat mengenai sang vampire… sang korban vampire langsung melarikan diri setelah mengucapkan terimakasih kepada Hyeoshin. Hyeoshin kembali mencari vampire dan akhirnya ia menemukan vampire yang akan memangsa korbanya lagi… sebelum anak panah Hyeoshin mengenai vampire itu sang korban Vampire sudah terbunuh dan banyak darah yang keluar di tempat itu yang membuat Hyeoshin pucat dan langsung terduduk.
Nafas Hyeoshin mulai memburu… dadanya terasa sesak, keringat dingin mulai membasahi tubuhnya… entah mengapa tubuhnya semakin lama semakin panas seperti terbakar, ia berharap teman-temanya menolongnya namun mustahil karena ia yakin mereka sibuk dengan urusan masing-masing, bau amis darah itu seakan memenuhi rongga hidungnya, tubuhnya mulai terasa sakit. Dia merasakan ada perubahan ditubuhnya… tiba-tiba kukunya memanjang dengan tak wajar, sepasang taring muncul dari sudut bibirnya dan mata merah menyala tampak di kedua bola matanya. Hyeoshin yang merasa shock mencoba berdiri dan berlari sekuat tenaga menuju hutan. Ia merasa bau amis darah itu terus memanggil untuk mencicipinya, ia terus berlari tanpa arah dan tujuan sampai kakinya terasa lemas dan akhirnya ia terjatuh dengan terengah-engah.
“Tidak mungkin! Tidak mungkin!” Kata Hyeoshin lemah… airmata pun mulai jatuh membasahi pipinya. Sampai akhirnya ia merasakan seseorang mendekat. Tampak seseorang berperawakan tinggi, berpakaian serba hitam dan bermata merah menyala mendekatinya, Hyeoshin berniat mengambil panahnya namun ia baru tersadar kalau perlengkapan panahnya terjatuh saat ia berlari tadi.
“Lihatlah... seorang vampire yang memburu vampire” kata orang itu yang tak lain adalah vampire namja sambil berjongkok didepan hyeoshin.
“Siapa yang kau sebut vampire?” tanya Hyeoshin penuh emosi, Vampire yang ada dihadapanya ini hanya tersenyum sinis dan mencengkram dagu Hyeoshin
“Kau... lihatlah dirimu... kau memiliki mata vampire dan taring vampire...” kata vampire itu sambil memperhatikan wajah Hyeoshin
“Aku bukan vampire!”Kata Hyeoshin... ingin sekali ia berteriak kalau ia bukan vampire namun cengkraman vampire ini mebuatnya tidak bisa berteriak
“Kau memang bukan vampire... tapi kau setengah vampire... kau kira kau phobhia darah tapi sebenarnya itu semua adalah hasrat vampire-mu yang bergejolak ketika mencium bau darah...” Vampire tersebut melepaskan cengkramanya ketika melihat Hyeoshin melemah.
“Ku rasa Eomma-mu tau tentang semua ini tapi menyembunyikanya darimu dengan mengatakan bahwa kau phobia darah...” Lanjut Vampire tersebut
“Hentikan!” Teriak Hyeoshin lemah
“Fakta bahwa darah vampire dan manusia mengalir ditubuhmu... dan kau tidak tau semua itu...”
“Aku mohon hentikan!” teriak Hyeoshin frustasi
“Kau adalah keturunan vampire... ku harap ini semua dapat menjawab pertanyaan kenapa eomma-mu tidak pernah menceritakan tentang ayahmu kandungmu...” Hyeoshin langsung terdiam... mata dan taringnya telah kembali normal... vampire itu tersenyum sinis sebelum meninggalkan Hyeoshin
“Noona~” terak Sehun menyadarkan Hyeoshin yang termenung
“Gwaenchanha?” Tanya Sehun lagi disusul oleh kedua temanya... Hyeoshin hanya mengangguk lemah... Sehun merasa ada yang aneh dengan Noona-nya


TO BE CONTINUED~



No comments:

Post a Comment