2013/07/23

#FANFIC : RAIN SOUND

Title                 : Rain Sound (Bitsori)
Genre              : Sad Romance
Author             : Herizkha Ai U ( @hspyjh94 )
Cast                 : -



A girl like you is such a confusing set of questions and answers
So I shut my mouth
I bury love inside the farewell
Outside the window, the forgotten rain and wind blows
In the wee hours of the night, I hear familiar songs from the radio
It’s perfect for thinking about you
There are two empty cups of coffee
In this place without you, I fight with loneliness

            Aku terus melihat keluar jendela rintik – rintik air yang terjatuh dari langit malam tersebut belum juga berhenti. Hawa dingin yang sangat seolah masuk sampai ketulangku yang terdalam, aku merapatkan jaket sweater abu – abu yang kupakai namun tiba – tiba sebuah ingatan kembali muncul.
“ Wahh… kenapa hujan malam begini…?” tanyaku setelah masuk kerumah dan mengelap sisa air hujan yang menempel di mantelku
“ Bukankah ini malah bagus… kita bisa menghabiskan malam bersama…” Kata gadis yang muncul di belakangku, rambut panjangnya yang sedikit basah menggodaku untuk mengusap lembut rambutnya.
“ Geurae… “ Jawabku singkat… kulihat gadis itu tersenyum lembut… senyum yang sangat kusuka.
“ Woo… lagu ini bagus sekali…. “ Kulihat gadis itu sekarang sedang mengotak – atik channel radio yang berada di meja kecil disamping ruang tamu. Samar – samarterdengar sebuah lagu yang mengalun lembut.

On the rainy days you come and find me
Toturing me through the night
When the rain starts to stop, you follow
Slowly, little by little, you will stop as well
Rain always fall so it will repeat again
When it stops, that’s when I will stop as well

“ Kau terlihat sangat menikmatinya? “ Tanyaku sambil meletakkan dua cangkir kopi di meja ruang tamu.
“ Hmm~ “ dehemnya sambil masih memejamkan mata menikmati setiap irama music tersebut
“ Ini… minumlah… cuacanya sangat dingin… aku harap ini dapat sedikit menghangatkan badanmu!” Aku menyodorkan secangkir kopi tersebut padanya… dia lalu menggenggam cangkir tersebut seolah mencari kehangatan disana.
“ Hah~ mashitta~ “ jawabnya dengan ceria setelah meneguk kopi tersebut.
            Aku memijat pelipisku pelan, kenapa ingatan itu terulang lagi, ditambah lagu yang sama pada saat itu sukses mengalun dengan lembut diradio itu. Aku lalu berdiri dengan kasar dari kursi kayu ruang tamu tapi pandanganku tertumpu pada dua cangkir kopi kosong yang tergeletak begitu saja di meja. Aku memang belum membereskanya sejak hari itu.

I walk alone on the streets
I go to the cafe I used to go a lot, I go watch a movie

I lock even myself in the memories, how about you?
This weather, this temperature, this passing wind, will I remember it?
A person to be forgotten like a passing by black and white film
I still miss you as I fall asleep
But on this a rainy night, I cannot fall asleep


            Aku berjalan sendirian di trotoar jalan yang masih terlihat basah akibat hujan, Hari ini aku bertemu dengan teman – temanku di café dan kami menonton film bersama, ini adalah saat yang langka, karena hampir semua dari waktu kami, kami habiskan untuk berkelahi dan mengatur strategi. Mungkin dia meninggalkanku karena aku tidak punya banyak waktu bersamanya atau mungkin aku yang memintanya untuk meninggalkanku. Aku sangat menyesal… andai saja aku tidak diberi pilihan sesulit ini. Udara semakin dingin dan angin yang berhembus pelan seolah menjadi badai bagiku. Sepertinya malam ini akan hujan lagi… dan mungkin aku tidak akan bisa tidur lagi karena terus mengingatmu. Aku berhenti disebuah halte yang ramai karena orang – orang yang berteduh… Hujan memang benar – benar datang.

Is this sound of the rain, your voice?
Is this a sound that calls to me? Am I the only one thinking of you?
Will this rain comfort me?
Do you know how I feel? I keep thinking of you

I draw you with a pencil, I erase you with an eraser that is the falling rain
I draw you out again today, will I be able to erase you?

            Suara rintikan hujan yang jatuh menyentuh atap halte sangatlah berisik, aku lalu mengambil sebuah headphone dari tasku, sebelum aku memakainya aku teringat sebuah suara yang aku kenal
“ Oppa~ “ gadis itu tiba – tiba mengambil headset yang sudah terpasang ditelingaku
“ Wae?” Tanyaku sedikit menaikkan nada bicaraku
“ jangan dengarkan music saat hujan begini! “ pintanya dengan wajah polosnya, bibir merah mudanya itu sangat menggoda ketika ia sedang berbicara.
“ Wae? Kau tau kan suara hujan sangat berisik…” Kataku sambil berusaha memasang headset-ku kembali tapi tanganya segera menghentikanku
“ Anggap saja suara hujan ini sebagai suaraku yang selalu memanggilmu… Oke!” Kata gadis itu sambil mengapit lenganku erat, ku lihat senyum itu kembali menghiasi wajahnya.
            Aku menggenggam erat headset yang ada di genggamanku sampai buku – buku jariku memutih. Kenapa aku selalu mengingatmu?, kenapa aku tidak bisa melupakanmu? Aku memegang erat kepalaku yang terasa semakin sakit ini. Aku ingin menghapusmu tapi kenapa aku tidak bisa melakukanya. Seandainya aku bisa menghapusmu dengan air hujan ini.

A bright red umbrella
Wet and drenched clothes and sneakers
I turn off and turn on the boiler
Whatever I do, it doesn’t dry
Is that how I feel or is it not?
A confusing set of questions and answers

            Sampai akhirnya pandanganku teralihkan pada sebuah box telephone di seberang jalan sana, lebih tepatnya pada seseorang yang berdiri disamping box telephone tersebut. Seorang gadis yang memegang sebuah payung yang berwarna merah menyala tersebut. Pandangan kosong-nya melihat kearah jalan yang sudah mulai sepi. Ingin sekali aku segera berlari kesana dan memeluknya, dia gadis yang selama ini selalu ada dalam pikiranku, gadis yang selalu aku rindukan. Aku mulai menggerakkan kaki-ku sampai sebuah tangan menyentuh pundakku
“ Hey… Jung Daehyun… aku kira kau sudah pulang?” Tanya namja yang lebih tua dariku itu
“ Ehh~ Himchan hyung… karena ini masih hujan…” Jawabku pelan
“ Tapi bukanya hujanya sudah reda…?” Tanya Himchan hyung, aku melihat sekeliling dimana hujan telah berhenti dan dihalte tersebut hanya tersisa aku dan Himchan hyung.
“ Sudahlah… ayo pulang bersama! “ Ajak Himchan hyung
“ Ne~ Tapi….” Aku kembali melihat keseberang jalan, namu gadis itu telah lenyap
“ Tapi kenapa?” Tanya Himchan hyung sambil mengikuti arah pandanganku
“ Ah~ Ani hyung… ayo pulang! “ kata-ku sambil berjalan duluan dan Himchan hyung meyusulku dibelakang.

On a rainy day, I fell for you
We used to love each other so much
It didn’t seem like we had to do this
So my heart hurts so much heart hurts
From the beginning, I held you in the left side of my heart and you thickly remain
Now you remain as a broken fragment that’s deeply engraved inside
You pull me in
I think I lied when I said I could live without you
I throw away my feelings but I still miss you as I fall asleep
But on this a rainy night, I cannot fall asleep

            Sepanjanng perjalanan pulang aku lebih memilih diam, sementara Himchan hyung sepertinya terus memperhatikan sikapku tapi aku tidak mempedulikanya. Kenangan saat pertama kali aku bertemu dengan gadis itu tiba – tiba muncul begitu saja.
“ Yongguk hyung~ sepertinya situasi di Blok B aman…” Kataku pada seseorang yang kini tersambung dengan ponsel-ku. Aku lalu mengawasi situasi dibawah sana dengan teropong. Karena sekarang aku berada diatas atap sebuah bangunan tua. Namun tiba – tiba hujan turun secara tidak terduga yang membuatku basah kuyup namun sebuah payung merah menyala memayungiku.
“ Seharusnya kau tau kata pepatah ‘sedia payung sebelum hujan’ kau tidak tau kan kalau hujan akan dating secara tiba – tiba seperti ini” Aku memperhatikan gadis yang kini sedang menceramahiku itu, rambut cokelat panjang-nya sedikit terkena butiran – butiran air hujan dan sebuah kamera tergantung dilehernya.
            Aku mengela nafas panjang, aku melihat kelangit sepertinya hujan akan turun lagi, kenapa hujan sangat tidak konsisten pada saat begini. Aku menghela nafas sekali lagi.
“ Kau masih memikirkanya?” Tanya Himchan hyung tiba – tiba yang membuatku langsung menoleh kepadanya
“ Ani~ “ hanya itu yang bisa keluar dari mulutku sekarang
“ Aku tau kau bohong… kau mencoba untuk menyembunyikan perasaanmu dalam – dalam… Daehyun-ah kalau kau terus begini mungkin hatimu akan semakin sakit” Kata Himchan hyung, seolah gadis itu yang sedang menceramahiku yang membuatku teringat kejadian dirumah sakit saat itu
“ Aku bisa hidup tanpamu… jadi aku mohon hentikan ini sekarang!” pintaku pada seorang gadis yang kini berdiri dihadapanku dengan mata berkaca – kaca
“ Oppa~ “ ia berusaha menggapai tanganku tapi aku menepisnya dan segera pergi meninggalkanya yang kini sedang menangis
“ Oppa~ Daehyun Oppa~ “ Teriaknya tidak meperdulikan orang – orang yang berlalu lalang di lorong rumah sakit tersebut.
            Hmchan hyung merangkulku dan mengajakku masuk ke sebuah bangunan tanpa sadar aku berjalan dan melewatkan rumahku sendiri sampai akhirnya aku sampai dirumah Himchan hyung.
“ Kau memikirkanya terlalu keras sampai kau melewatkan rumahmu sendiri” kata Himchan hyung setelah mendudukanku di sofa rumahnya
“ Aku… Kurasa aku tidak bisa melupakanya…” Kataku terus terang, Himchan hyung hanya tersenyum mendengar kata yang keluar dari mulutku
“ Lalu kenapa kau melepasnya? “ Tanya Himchan hyung yang membuatku terdiam sejenak.
“ Karena…. “ kata – kataku terpotong… aku tidak bisa merangkai kata untuk meneruskanya.
“ Karena Yongguk” Jawab Himchan hyung serius.
“ Ku rasa kata – kata Yongguk hyung ada benarnya… kalau dia terus bersamaku mungkin ia akan terluka… tak ku sangka kalau ini akan sesulit ini…” Kataku sambil memainkan jari – jariku, ku akui hatiku saat ini sedang gusar
“ Daehyun… dengarkan aku…” Kini Himchan hyung berdiri dari duduknya dan mencengkram kedua pundakku “ Kehidupanmu tidak ditentukan oleh orang lain…. Tapi oleh dirimu sendiri… “ Sambung Himchan hyung lalu segera meninggalkanku
“ Kau bisa memakai kamarku diatas…” kata Himchan Hyung sebelum menghilang didapur

Dear sky, please help me
Please stop this rain
So that I can forget her, oh no

            Aku melihat keluar jendela kamar milik Himchan hyung, dugaanku benar hujan kembali turun, sampai kapan ini akan terjadi. Langit, tolong bantu aku, tolong hentikan hujan ini, sehingga aku bisa melupakanya

Outside the window, the sound of the rain rings
I remember the memories of us
I can’t live without you girl
On rainy days, I miss you and our kiss
Outside the window, the sound of the rain rings
I remember the memories of us
I can’t live without you girl
On rainy days, I always run into you


            Aku mencoba untuk tidur tapi seperti biasa suara hujan ini tidak bisa membuatku tertidur, suara hujan ini selalu mengingatkanku denganya. Aku bangkit dari ranjang milik Himchan hyung dan pergi melihat keluar jendela, hujan masih belum lelah untuk turun. Karena hujan aku teringat kenangan yang kita rangkai sejak pertama kali kita bertemu, aku tidak bisa melupakan ciuman kita, ku akui aku sangat merindukanmu dan kini sudah kuputuskan bahwa aku tidak bisa hidup tanpa dirimu.





        ~END~      


No comments :

Post a Comment